Membuat Rangkuman tentang desain dan struktur organisasi
Dimensi struktur organisasi
1.
Dimensi struktur organisasiStruktur organisasi adalah pola tentang hubungan
antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur
direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara
berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan
pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak
direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang
karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota
organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat
mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi.
Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan
penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan
hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat
kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain
tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi
yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan
desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap
ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan
tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
2. Tiga Dimensi Struktur Organisasi
A. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di
dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di
dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi
tersebar secara geografis.
Diferensiasi :
Diffrensiasi horizontal, merujuk pada tingkat
diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari
tugas yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.
Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu
individu.
Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
Spesialisasi social = individunya yang dispesialisasi
Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas
yang telah dideferensiasi secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi;
geografis;produk; proses
Diffrensiasi vertical, merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari rentang kendali
(span of control)
Diferensiasi Spasial, tingkat sejauh mana lokasi dari
kantor,pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.
B. Formalisasi
Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan
dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
Keuntungan adanya standarisasi :
Standarisasi perilaku akan mengurangi
keanekaragaman
Memudahkan koordinasi
Adanya penghematan
Formalisasi :
a. Bersifat
eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur, dan aturan ditetapkan
secara terinci, dikodifikasi, & dilaksanakan
melalui pengawasan langsunng
b. Perilaku yang
diinternalkan, melalui nilai, norma
Teknik-teknik Formalisasi
— Seleksi
— Persyaratan peran
— Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan.
— Pelatihan
— Ritual.
C. Sentralisasi
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu
titik tunggal di dalam organisasi
Hambatan sentralisasi :
— Hanya memperhatikan struktur formal.
— Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
— Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
— Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada
anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
— setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
— Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
— Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
— Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
— Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
— Keputusan komprehensif yang akan diambil.
— Penghematan dan lebih efektif
3. Empat keputusan Manajerial
Empat keputusan manajerial yaitu:
Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang
cukup sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan
pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk
memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik,
tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi
penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan
perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan
merupakan hal yang sangat kompleks.
Kepastian , resiko, ketidakpastian dan ambiguitas
Kepastian (certainly)Ø
Terjadi jika ionformasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan tersedia dengan lengkap. Para manager memiliki informasi mengenai
kondisi biaya operasi, biaya, batasan-batasan sumber daya, dari masing-masing
tindakan serta kemungkinan perolehan hasil yang akan diperoleh
Ø Resiko (risk)
Terjadi apabila sebuah keputusan memiliki sasaran yang jelas
dan didasarkan pada informasi yang baik, namun konsekuensi masa depan dari
masing-masing alternative keputusan tidak pasti. Analisis statistic dapat
digunakan untuk mengalkulasi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan. Ukuran
resiko dapat mengidentifikasikan kemungkinan kegagalan suatu alternative dimasa
depan.Ø Ketidakpastian (uncertainly)
Berarti manajer mengetahui sasaran mana yang ingin diraih
tetapi informasi mengenai alternative dan kejadian masa depan tidak lengkap.
Manajer tidak memiliki informasi yang cukup jelas mengenai berbagai alternative
atau untuk mengestimasi resikonya. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan seperti harga, biaya produksi, volume atau tingkat suku bunga. Masa
depan sulit di analisis dan diprediksi.Ø Ambiguitas (ambiquity)
Ambiguitas selama ini dianggap sebagai situasi keputusan
tersulit yang harus dilakukan. Ambiguitas memiliki arti bahwa sasaran-sasaran
yang harus diraih/masalah yang harus dilakukan tidak jelas.
4. Dimensi Struktur Organisasi
Dalam kasus-kasus tertentu, ahli organisasi menggunakan pengukuran-pengukuran
untuk menjelaskan dimensi-dimensi dalam organisasi, diantaranya adalah :
Ukuran : jumlah anggota dalam organisasi.
Komponen administratif : persentase total jumlah anggota
yang menjalankan tugas tanggung jawab administratif.
Rentang kendali : jumlah bawahan yang menjadi yanggung jawab
seorang manajer.
Spesialisasi : jumlah kekhususan yang dilakukan dalam
organisasi.
Standardiasai : adanya prosedur-prosedur untuk mengatur
peristiwa yang berulang.
Formalisasi : sejauh mana aturan-aturan dan komunikasi yang
dilakukan secara tertulis.
Sentralisasi : konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
Kompleksitas : jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit
atau departemen.
Delegasi wewenang : rasio antara jumlah keputusan manajerial
spesifik yang didelegasikan pucuk pimpinan, dan jumlah yang diputuskan sendiri.
Integrasi : kualitas kerja sama diantara unit-unit yang
dibutuhkan untuk menyatukan tujuan, atau rencana-rencana dan umpan balik yang
digunakan untuk mengkoordinasikan unit-unit.
Diferensiasi : jumlah fungsi-fungsi khusus yang dijalankan
dalam organisasi, atau perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional
diantara pada menejer dari departemen yang berbeda.
5. Model Desain Organisasi
1. Model organisasi
mekanistik
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat
tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi
pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan
pemahaman model mekanistik yaitu:
Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk
mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus
dikelompokkan berdasarkan keahlian.
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus
mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya.
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan
ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat
wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar
adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.
2. Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat
tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur,
wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali
berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik.
Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria
keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh
masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi
dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai
keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan
dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain
organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
6. Faktor Penting dalam
Mendesain Organisasi
Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha-usaha
sebelumnya untuk mengembangkan teori manajemen. Kepentingan keputusan desain
telah menstimulasi minat yang besar atas topik bahasan. Manajer dan pakar teori
perilaku organisasi dan peneliti telah berkontribusi terhadap apa yang disebut
sebagai bahan bacaan yang dapat dipertimbangkan. Manajer yang menghadapi
perlunya mendesain struktur organisasi adalah pada posisi kehilangan ide.
Sangat berbeda, bahan desain organisasi telah mempunyai sejumlah ide yang
menimbulkan konflik yakni bagaimana suatu organisasi didesain mengoptimalkan
efektivitas
Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat dimensi struktur organisasi.
Bagaimana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas efektivitas individual,
kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus mempertimbangkan sejumlah
faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang sangat penting adalah
teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja,
tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses
informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang di pilih
organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
PENUTUP
1. Simpulan
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan
bagian organisasi. Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang
menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar
posisi para anggota organisasi. Desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi
struktur merupakan hasil dari proses desain.
Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi dan Sentralisasi.
Kompleksitas terdiri dari diferensisasi horizontal yang berorientasi pada
unit-unit dalam suatu organisasi seperti misalnya departemen. Sedangkan
diferensiasi Vertikal berorientasi pada level (jabatan) dalam suatu organisasi,
misalnya saja golongan (pangkat) pada PNS. Diferensiasi Spasial lebih
berorientasi pada lokasi (letak geografis) organisasi tersebut. Formalisasi,
yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur
untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Sentralisasi, tingkat di mana
pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam
organisasi.
Adapun dimensi-dimensi dalam organisasi terdiri dari Ukuran, Komponen
administratif, Rentang kendali, Spesialisasi, Standardiasasi, Formalisasi,
Sentralisasi, Kompleksitas, Delegasi wewenang, Integrasi, Diferensiasi.
Model desain organisasi terdiri dari Organisasi mekanistik serta Organisasi
Organik. Organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai
produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Sementara, model organisasi organik
yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat
tinggi.
faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang sangat penting adalah
teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja,
tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses
informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang di pilih
organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
sumber
: http://ardhipamungkas.wordpress.com/2013/03/19/desain-struktur-organisasi/
DEPARTEMENTALISASI
1. Pengertian Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
2. Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
3 . Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
Kelemahah-kelemahan sturktur divisional secara lebih terperinci :
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi
Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagiancontrol dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah.
Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
2. Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa
3. Departementalisasi berdasarkan proses Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan
4. Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara
5. Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan ataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya.
1.Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
3. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
2 Teori-Teori Organisasi
Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama , yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah Organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha , instansi pemerintah , lembaga pendidikan , militer , kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga.
Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian Sturktur Organisasi
Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.
Faktor-Faktor Perancangan Struktur Organisasi
faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang- barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.
A. Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kegiatan
B. Kelompok Kerja Formal:
1. Pembagian kerja
2. Menejer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen
C. Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompopk kerja formal yaitu:
1. Kesatuan tugas khusus (task forces)
2. Panitia:
a. tetap (standing committess) disebut juga panitia struktural.
b. tidak tetap (ad hoe)
3. Dewan (boards) dan komisi
tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.
MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
1. Model organisasi
mekanistik
yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat
tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi
pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan
pemahaman model mekanistik yaitu:
- Prinsip
Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga
individu dan kelompok.
- Prinsip Kesatuan
Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
- Prinsip Wewenang
dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat
pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya.
- Prinsip Rantai
Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah
rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai
dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur
keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.
Birokrasi
mempunyai berbagai arti. Secara tradiusional istilah ini mengacu pada konsep
ilmu politik tentang
pemerintahan. Akan tetapi menurut Max Weber struktur
birokratik ialah struktur yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur
lainnya Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat desain birokratik secara
maksimum harus memiliki karakteristik berikut yaitu :
- Semua tugas
dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi.
- Setiap tugas
dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin keseragaman
dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda.
- Setiap anggota
atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi kerja kepada
satu manajer.
- Setiap pegawai
organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien secra impersonal
dan formal.
- Pekerjaan dalam
organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan terlindung
dari pemberhentian secarab sewenang-wenang.
Model mekanistik
sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini sangat kompleks
karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena
menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi
sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi
ini mendasari model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model
mekanistik bukan satu-satunya model yang diterapkan.
2. Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat
tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur,
wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali
berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik.
Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang
berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika
model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara
maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian
yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan
tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih
mendayagunakan potensi manusia.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa
berharga dan motivasi serta mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya
memiliki karakteristik berikut :
Desain itu relative sederhana
karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan
cakupan pekerjaan.
Desain itu relative didesentralisasikan karena
menekankan pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan.
Dan relatife formal sebab menekankan produk
dan pelanggan sebagai dasar departemensi.
Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No
|
Struktur Model
Mekanistik
|
Struktur Model
Organik
|
1.
|
Proses kepemimpinan
tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Bawahan merasa
tidak bebas mendiskusikan masalah dengan atasan
|
Proses kepemimpinan
mencakup persepsi tentang keyakina dan kepercayaan antara atasan dan bawahan
dalam segala persoalan. Bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan
atasan.
|
2.
|
Proses motivasi
hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan ekonomik melalui perasaan
takut dan sanksi.
|
Proses motivasi
berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.
|
3.
|
Proses komunikasi
berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah cenderung
terganggu, tidak akurat, dan dipandang dengan rasa curiga.
|
Proses komunikasi
berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secra bebas keseluruh
organisasi yaitu ke atas, kebawah dan kesamping.
|
4.
|
Proses interaksi
bersifat tertutup dan terbatas
|
Proses interaksi
bersifat terbuka dan ekstensif.
|
5.
|
Proses pengambilan
keputusan hanya terjadi di tingkat puncak
|
Proses pengambilan
keputusan dilaksanakan di semua tingkatanmelalui proses kelompok.
|
6.
|
Proses penyusunan
tujuan dilakukan di tingkat puncak organisasi tanpa mendorong adanya
partisipasi.
|
Proses penyusunan
tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang
tinggi
|
7.
|
Proses kendali
dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan atas kekeliruan
yang terjadi.
|
Proses kendali
menyebar ke seluruh organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan
pengendalian diri sendiri.
|
Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Perusahaan merupakan salahsatu contoh organisasi yang kompleks, oleh karena itu dalam berproses perusahaan harus memiliki bentuk keorganisasian tertentu yang dapat menyederhanakan hal kompleks di dalam kestrukturan organisasi ini. Diperlukan adanya strategi, standarisasi, dan kerjasama dari berbagai divisi atau bagian-bagian pada perusahaan untuk mensikronisasi dan mendukung proses manajerial dalam perusahaan.
http://dian-ratnas.blogspot.com/2013/06/implikasi-manajerial-desain-dan.html