Selasa, 12 November 2013

Bahaya Obat Penenang (indikasi alprazolam,xanax,ativan,merlopam,valisanbe,dll)


Obat penenang atau benzodiazepine (benzo) adalah obat yang di-indikasi-kan untuk sedatif hypnotic (memudahkan tidur), anti cemas , anti kejang, dan pelemas otot. Obat ini di Indo sangat sering diresepkan untuk insomnia (susah tidur), cemas berlebihan, panic attack, stress, dll. Coba anda ke sembarang dokter atau terutama psikiater lalu ngomong “susah tidur dok” atau “setres dok” 90% bakal dikasih obat jenis ini. Kadang kalau anda kelihatan cemas atau stres tanpa ngomong juga dikasih obat ini. Ato kalo kita opname di rumah sakit kemungkinan sangat besar akan diberi obat ini meski tidak mengeluhkan hal-hal yang berhubungan. Bahkan obat ini terdapat pada kandungan beberapa obat sakit perut semisal braxidin,dll (lihat di bawah).
Kerja obat ini sangat cepat dan instan. Obat ini aman jika dikonsumsi jangka pendek beberapa hari saja. Namun jika diminum setiap hari dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan berbagai macam bahaya. Bahkan kematian artis Michael Jackson dan Whitney Houston baru-baru ini berkaitan dengan benzo ini. Golongan obat ini juga termasuk NARKOBA !

Bahaya pertama: menimbulkan ketergantungan jika diminum setiap hari dalam jangka waktu tertentu. Apabila sudah menimbulkan ketergantungan, ketika konsumsi obat dihentikan maka akan menimbulkan gejala putus obat (withdrawal). Jangka waktu untuk menimbulkan ketergantungan ini berbeda – beda tiap orang. Dalam dunia kedokteran batas waktu untuk memberi benzo ini adalah selama 2-4 minggu setiap hari. Namun ada orang yang ketergantungan hanya setelah 4 hari saja.
Potensi ketergantungan ini juga tergantung jenis obatnya. Semakin cepat obat itu bereaksi dan keluar dari tubuh semakin cepat pula menimbulkan ketergantungan. Misalnya Xanax/calmlet/zypraz/alganax/apazol (generiknya alprazolam) adalah yang paling besar potensinya menimbulkan kecanduan dalam jangka waktu singkat karena obat ini sangat cepat reaksinya dan sangat cepat keluar dari tubuh.
Withdrawal (gejala putus obat) bermacam – macam jenisnya dan dapat melibatkan semua organ tubuh. Mulai yang ringan seperti merasa pikiran tidak enak, mual, muntah,panik,cemas dll sampai yang dapat menimbulkan kematian semisal seizure (kejang – kejang) dan kenaikan tekanan darah. Selengkapnya bisa baca di: http://www.bcnc.org.uk/symptoms.html
Lama, macam dan tingkat parahnya withdrawal berbeda – beda tiap orang. Ada orang yang minum dosis tinggi dalam jangka waktu lama bisa langsung berhenti dengan withdrawal yang sebentar dan minim gejala, ada yang hanya minum selama seminggu dengan dosis minimum tetapi merasakan withdrawal yang parah selama 2 tahun lebih ! sayangnya kita tidak akan pernah tahu kita termasuk yang mana sebelum terlambat dan mengalaminya sendiri. Withdrawal juga tergantung dari seberapa besar dosis dan berapa lama seseorang meminum obat tersebut. Dan apakah langsung berhenti atau mengurangi dosis sedikit demi sedikit (tapering off).
Withdrawal dari benzo dapat berlangsung lama hingga bertahun-tahun, jauh lebih lama jika dibandingkan efek putus obat psikotropika jenis lainnya seperti opioid (contoh: morfin, tramadol, heroin) yang hanya beberapa hari atau maksimum beberapa minggu. Dan perbaikannya tidak linear melainkan acak setiap hari, kadang gejala-gejala itu membaik lalu memburuk dan sebaliknya.
Bahaya yang kedua, jika seseorang mengkonsumsi rutin obat ini maka dalam waktu tertentu dosis obat tersebut menjadi tidak mempan (istilahnya toleransi) dan untuk mencapai efek yang sama diperlukan tambahan dosis. Apabila dosis tidak dinaikkan, akan menimbulkan withdrawal tanpa kita mengurangi dosis.
Contohnya: si A susah tidur dan minum alprazolam 0,5 mg/hari. Dalam sebulan si A sangat enak tidurnya, nempel di kasur langsung tidur. Semua masalah serasa tuntas tas tas. Lewat satu bulan si A merasa sering tidak enak pikiran, sering cemas dan yang paling mengganggu adalah insomnia kembali lagi! lalu si A kembali ke psikiater dan psikiater tersebut menaikkan dosis alprazolam menjadi 1mg/hari. 3 bulan kemudian hal itu terjadi lagi dan dokter menaikkan lagi dosisnya menjadi 1,5/hari mg dst. Sampai akhirnya dokter tidak bisa menaikkan dosis lagi karena sudah maksimum menurut referensi dokter dan pasien mengalami gejala putus obat yang menyiksa tanpa mengurangi dosis . Kurang lebih seperti inilah lingkaran setan benzo:
  1. Pasien meminum dosis benzo yang diberikan dokter dan secara instan masalah teratasi.
  2. Dalam jangka waktu tertentu dosis tersebut tidak mempan lagi dan menimbulkan efek putus obat (withdrawal).
  3. Dokter menaikkan dosis, dan siklus berulang ke no 1
  4. Sampai akhirnya mencapai dosis maksimum dan tidak dapat naik lagi.
  5. Pasien minum obat bukan untuk mengatasi keluhan awalnya lagi, tetapi untuk mencegah efek putus obat.
  6. Setelah beberapa lama, pasien tetap mengalami gejala putus obat  meski tetap rutin mengkonsumsi obat tersebut dan tidak ada yang bisa dilakukan. Sulit tidur dan cemas menjadi berlipat – lipat parahnya ditambah gejala putus obat lainnya , tersiksa seterusnya.
Bahaya ketiga, penggunaan jangka panjang obat ini akan menimbulkan kesulitan berpikir, konsentrasi, menjadi pelupa. Juga dapat menimbulkan depresi, memperparah kecemasan, emotional blunting (tidak dapat merasakan senang, sedih atau perasaan lainnya), kehilangan minat, dan dapat merubah kepribadian. Banyak pengguna jangka panjang yang merasa hidup seperti zombie.
Dalam penggunaan lama dosis tinggi dapat menimbulkan halusinasi (melihat / merasakan yang tidak ada), seperti cerita dari http://www.mind-reprogramming.com/pasien-pemakai-obat-penenang-untuk-terapi-jangka-panjang/, seseorang yang mengkonsumsi xanax hingga 5mg / hari berhalusinasi melihat tukang bakso bermata tiga di dekat rumahnya sampai ketakutan luar biasa.




2 komentar:

  1. Titip info pengobatan tuntas ketergantungan obat tidur www.terapinarkoba.com

    BalasHapus
  2. Titip info pengobatan tuntas ketergantungan obat tidur www.terapinarkoba.com

    BalasHapus